Kertas adalah salah satu benda yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari buku, majalah, dokumen, hingga kemasan, semuanya melibatkan kertas sebagai bahan utama. Meskipun teknologi digital semakin berkembang, kebutuhan manusia terhadap kertas tetap tinggi. Namun, tahukah kamu bagaimana proses pembuatan kertas? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang cara membuat kertas, mulai dari bahan dasar, tahapan proses produksi, hingga inovasi ramah lingkungan dalam industri kertas modern.
Sejarah Singkat Kertas
Kertas pertama kali ditemukan di Cina pada tahun 105 M oleh Cai Lun. Ketika itu, bahan baku yang digunakan adalah serat tanaman seperti bambu, kulit kayu, dan jerami. Penemuan ini menjadi awal perkembangan media tulis yang jauh lebih praktis dibandingkan dengan papirus atau perkamen yang digunakan sebelumnya.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, proses pembuatan kertas mengalami banyak modernisasi, namun prinsip dasarnya tetap sama: mengolah serat alami menjadi lembaran tipis yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Bahan Baku Pembuatan Kertas
Pada dasarnya, kertas dibuat dari serat selulosa yang ditemukan dalam tumbuhan. Beberapa bahan yang umum digunakan antara lain:
- Kayu (pinus, akasia, eucalyptus)
- Bambu
- Serat kapas
- Kertas bekas (daur ulang)
- Ampas tebu (bagasse)
- Jerami dan rumput liar
Dalam industri modern, kayu menjadi bahan baku utama karena mengandung selulosa yang tinggi dan mudah diolah.
Tahapan Proses Pembuatan Kertas dalam Industri
Berikut adalah urutan proses yang dilakukan di pabrik pembuatan kertas:
1. Pemanenan dan Pengulitan Kayu
Kayu ditebang dari hutan produksi lalu dibersihkan dari kulitnya. Proses ini dilakukan menggunakan mesin khusus agar serat kayu lebih mudah diproses dan kualitas pulp tetap terjaga.
2. Pemotongan Menjadi Chip
Batang kayu dipotong menjadi potongan kecil seperti serpihan, disebut wood chips. Ukuran chip harus seragam agar hasil pemasakan pulp optimal.
3. Pemasakan Chip Menjadi Pulp
Chip kemudian dimasukkan ke dalam digester bersama bahan kimia seperti:
- Soda kaustik (NaOH)
- Natrium sulfit
- Bahan pemutih seperti klorin dioxide
Tujuannya adalah memisahkan selulosa dari lignin (zat perekat kayu). Hasilnya berupa bubur serat kayu yang disebut pulp.
4. Pemutihan (Bleaching)
Pulp biasanya masih berwarna kecokelatan. Untuk menghasilkan kertas putih, pulp diputihkan. Namun pemutihan berlebih dapat merusak lingkungan, sehingga kini banyak pabrik menggunakan bahan pemutih lebih ramah lingkungan seperti Oxygen Delignification.
5. Pembentukan Lembaran Kertas
Pulp diencerkan dengan air kemudian dialirkan ke atas wire mesh di mesin pembuat kertas (Fourdrinier machine). Pada tahap ini:
- Air disaring dan dikeringkan
- Serat selulosa mulai menyatu membentuk lembaran
- Lembaran melewati rol pengepres untuk mengurangi kadar air
6. Pengeringan
Lembaran kertas masuk ke mesin pengering yang menggunakan panas uap, sehingga kadar air turun hingga sekitar 5%.
7. Pelapisan dan Finishing
Untuk menambah kualitas, kertas dapat diberi lapisan:
- Coating (agar permukaan halus)
- Sizing (supaya tinta tidak meresap berlebihan)
- Pewarna atau bahan tambahan lain
Kertas lalu digulung menjadi roll besar atau dipotong sesuai ukuran yang diinginkan.
Cara Membuat Kertas Daur Ulang Secara Sederhana di Rumah
Selain metode industri, kamu bisa mencoba membuat kertas sendiri dengan bahan yang murah dan mudah ditemukan. Ini cocok untuk prakarya sekolah atau produk kerajinan.
Bahan yang Dibutuhkan
- Kertas bekas
- Air hangat
- Blender
- Kain atau screen
- Baskom besar
- Spons
- Alat pres atau buku tebal
Langkah-Langkah Pembuatan
- Robek kertas bekas menjadi potongan kecil.
- Rendam dalam air hangat selama 2–4 jam.
- Blender hingga menjadi bubur halus (pulp daur ulang).
- Tuangkan pulp ke dalam baskom dan campur air hingga merata.
- Celupkan screen atau kain tipis untuk mengambil pulp hingga merata.
- Angkat dan tiriskan airnya.
- Letakkan lembaran pulp di atas kain kering, tekan menggunakan spons.
- Keringkan dengan sinar matahari atau setrika dengan suhu rendah.
- Setelah kering, kertas siap digunakan!
Dengan metode ini, kamu tidak hanya menghemat biaya tetapi juga membantu mengurangi limbah kertas.
Dampak Industri Kertas terhadap Lingkungan
Walaupun sangat bermanfaat, proses produksi kertas juga memiliki dampak negatif, seperti:
- Penebangan hutan yang menyebabkan hilangnya ekosistem
- Limbah industri berupa bahan kimia berbahaya
- Penggunaan air dan energi yang besar
- Polusi udara akibat proses pemasakan kayu
Karena itu, banyak perusahaan kini mulai menerapkan konsep sustainable paper dengan mengolah sumber bahan baku secara lebih ramah lingkungan.
Inovasi Kertas Ramah Lingkungan
Untuk meminimalkan dampak buruk, muncul berbagai inovasi seperti:
- Kertas dari serat non-kayu (pisang, jagung, rumput gajah)
- Kertas daur ulang berkualitas tinggi
- Penggunaan bahan pemutih bebas klorin
- Program sertifikasi seperti FSC dan PEFC
Konsumen pun mulai beralih pada produk kertas yang lebih hijau untuk mendukung pelestarian lingkungan.
Kesimpulan
Kertas merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Proses pembuatannya melalui beberapa tahap, mulai dari pengolahan kayu menjadi pulp hingga pembentukan lembaran kertas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Meski industri kertas memberi banyak manfaat, dampak lingkungannya tidak bisa diabaikan.
Untuk itu, kita dapat ikut berkontribusi melalui langkah sederhana seperti:
- Mengurangi penggunaan kertas sekali pakai
- Mendaur ulang kertas bekas
- Memilih produk kertas bersertifikasi ramah lingkungan
- Membuat kertas sendiri sebagai alternatif kreatif
Dengan kesadaran bersama, kita dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.